PROGRAM KERJA PENGURUS KARANG TARUNA KABUPATEN
KEBUMEN
MASA BHAKTI TAHUN 2012-2017
I.
PENGANTAR
Temu Karya Karang Taruna Kabupaten Kebumen tahun 2011 telah melahirkan keputusan-keputusan sebagai amanat kepada Pengurus Karang Taruna Kabupaten Kebumen Masa Bhakti 2012-2017, untuk memimpin organisasi selama lima tahun ke depan. Dalam amanat tersebut terkandung pedoman dan juga otoritas (wewenang) kepada Pengurus agar dapat menjalankan roda organisasi sesuai dengan Pedoman Dasar dan Pedoman Rumah Tangga Karang Taruna.
Temu Karya Karang Taruna Kabupaten Kebumen tahun 2011 telah melahirkan keputusan-keputusan sebagai amanat kepada Pengurus Karang Taruna Kabupaten Kebumen Masa Bhakti 2012-2017, untuk memimpin organisasi selama lima tahun ke depan. Dalam amanat tersebut terkandung pedoman dan juga otoritas (wewenang) kepada Pengurus agar dapat menjalankan roda organisasi sesuai dengan Pedoman Dasar dan Pedoman Rumah Tangga Karang Taruna.
II.
DASAR PEMIKIRAN
1.
Meningkatnya permasalahan sosial
saat ini banyak disebabkan oleh perubahan sosial masyarakat dan dinamisasi
kehidupan politik dan ekonomi. Selain permasalahan sosial yang belum
terselesaikan, sejumlah permasalahan sosial baru bahkan diindikasi lebih
mengkhawatirkan secara kualitatif karena berpotensi “merusak” tatanan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
2.
Kondisi tersebut di atas
mengharuskan pemerintah melakukan pembenahan disegala sektor kehidupan terutama
tentu pada penataan kehidupan sosial yang kompleksitas permasalahannya relatif
tinggi. Sudah barang tentu implikasi dan pertarungan yang terjadi di sektor
ekonomi, politik, dan jasa yang begitu keras akan berdampak pada kehidupan
sosial masyarakat yang masih rentan.
3.
Paradigma pembangunan desentralistik
berorientasi pada penghargaan terhadap otoritas dan potensi daerah beserta
pemberdayaan masyarakat lokal. Suka tidak suka dan mau tidak mau, untuk
membangun kehidupan sosial masyarakat yang lebih baik, maka pemerintah harus
membuka diri dan sebanyak mungkin melibatkan unsur masyarakat. Tatanan sosial
masyarakat harus dibangun dengan semangat mengedepankan nilai-nilai kejujuran,
pengakuan dan penerimaan terhadap perbedaan/keberagaman, keterbukaan,
demokratisasi, egaliterianisme, dan kemanusiaan.
4. Mendasari itu, Karang Taruna berada
dalam posisi yang strategis. Setidaknya sebagai kekuatan masyarakat dan
komponen generasi muda yang potensial, Karang Taruna memiliki orientasi yang
amat kuat dalam pembangunan kesejahteraan sosial masyarakat, tanpa kepentingan
politik apapun. Pemberdayaan potensi muda merupakan suatu investasi sosial dan
investasi SDM yang amat berharga setidaknya untuk mengembangkan keseimbangan
dalam sistem pembangunan yang kompleks.
5. Karena itulah sebagai organisasi sosial
generasi muda, Karang Taruna merancang program yang sesuai dengan nilai dan
semangat hasil TKN VI 2010. Nilai dan semangat yang tertuang dalam asas dan
pendekatannya telah membangun kesadaran Pengurus Karang Taruna Kabupaten
Kebumen untuk memproyeksikan program-program kerja yang relevan, bermitra
sejajar, memiliki keunggulan komparatif, memiliki manfaat berkelanjutan, dan
berorientasi pada hasil tanpa mengabaikan proses. Progja disusun dengan mengacu
dan kewenangan, tanggung jawab, dan tugas kepengurusan dengan memperhatikan
prinsip efisiensi, efektivitas, praktis-pragmatis, realistik, dan sustainable.
6. Untuk tugas-tugas tersebut, Ketua yang
membawahi Bidang – bidang bertanggung
jawab mendorong dan mengajak bidang-bidang tersebut untuk membahas dan merumuskan progja
lebih aplikatif. Walaupun pelaksanaan dan pertanggungjawaban program parsialis
tetapi agar terdapat langgam (ritme) kerja yang harmonis, maka dibutuhkan
koordinasi intensif yang menggambarkan kekolektifan pengurus.
7. Perlu disadari bahwa progja hanya
bersifat rumusan-rumusan baku. Oleh karena itu, tugas Pengurus untuk
"menghidupkan" dan membumikannya agar bermakna dan dirasakan oleh
seluruh WKT. Kesuksesan pengejawantahannya sangat ditentukan oleh semangat dan
komitmen pengurus dan WKT.
III.
POKOK PERMASALAHAN
1.
Kebutuhan akan SDM yang handal
adalah jawaban terhadap krisis gerakan Karang Taruna saat ini. Kebutuhan itu
bukan hanya terletak pada peningkatan kualitas pendidikan pemuda umumnya tetapi
juga pada peningkatan kualitas pengelola organisasinya. Kinerja organisasi
Karang Taruna saat ini umumnya masih belum begitu baik, sehingga jika semangat
bermitra dengan pihak-pihak yang lebih kompeten tetap diagendakan maka Karang
Taruna Kabupaten Kebumen cukup siap untuk diperhitungkan.
2. Format pembangunan kesejahteraan sosial masyarakat belum
menemukan kerangka yang tepat saat ini, karena berbagai permasalahan sosial
justru Iebih banyak ditentukan oleh persoalan-persoalan politik dan ekonomi,
yang selain banyak memunculkan permasalahan sosial baru juga telah
memarginalkan sektor sosial budaya. Hal ini membuat lembaga-lembaga sosial
masyarakat, seperti Karang Taruna pada akhirnya hanya berperan sebagai
"pemadam kebakaran", menyembuhkan, mengobati, dan menanggulangi. Peran itu pun sangat marjinal karena selalu
diukur dengan nilai kesukarelaan.
3. Otonomi Daerah merupakan manifestasi
kesadaran baru bahwa pembangunan harus berangkat dari perspektif masyarakat. Kenyataannya,
Otda telah disalah-artikan sebagai pelimpahan kekuasaan pusat ke daerah. Padahal
secara substansial lebih merupakan pemberian kewenangan kepada masyarakat untuk
menentukan nasib mereka sendiri. Karena itu, Karang Taruna ditantang untuk
berperan aktif dan efektif didalamnya.
4. Pengembangan program-program ekonomi
Karang Taruna selalu diarahkan pada upaya peningkatan taraf kesejahteraan
sosial masyarakat dengan tujuan meningkatkan daya beli, mengentaskan
kemiskinan, mengurangi pengangguran, dan menciptakan lapangan kerja. Namun
sejak dahulu program-program tersebut selalu terbentur pada sistem konglomerasi
yang dianggap bisa memberikan tetesan rejeki ke bawah, sehingga masih
menyisakan budaya KKN sebagai tantangan besar bagi pembangunan sistem ekonomi
kerakyatan.
5. Kondisi bangsa yang terancam oleh
bahaya disintegrasi menjadi perhatian banyak pihak. Dengan independensi dan
keberpihakannya pada kepentingan masyarakat, Karang Taruna menjadi salah satu
lembaga sosial masyarakat yang merasa ikut bertanggung jawab untuk mempelopori
tegaknya persatuan dan kesatuan bangsa. Lemahnya nilai persatuan disadari karena
munculnya perubahan signifikan terhadap seluruh tatanan kehidupan yang sulit
diantisipasi oleh siapapun yang disebabkan oleh lemahnya komunikasi selain
seringkali terjadinya penyimpangan informasi kepada masyarakat. Di sisi lain,
perbedaan menjadi kata kunci yang seringkali dibesar-besarkan sehingga muncul
konflik sosial yang tidak perlu. Padahal dalam era globalisasi saat in sudah
waktunya bagi kita untuk bermitra dalam menjalankan pembangunan dengan konsep
managing partnership yang sejajar, sehat, dan komunikatif.
IV.
AZAS-AZAS DAN
PENDEKATAN
1.
Azas Keimanan, program kerja harus
senantiasa dilandasi oleh kekuatan mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa,
agar selalu diberikan bimbingan dan ridha dari-NYA;
2.
Azas Persatuan, program kerja harus
senantiasa berorientasi pada pentingnya penguatan nilai-nilai persatuan di
tengah-tengah keberagaman yang tinggi di masyarakat kita;
3.
Azas Pemerataan, program kerja
senantiasa diupayakan untuk dapat dinikmati oleh semua anggota masyarakat yang
membutuhkan serta Warga Karang Taruna pada khususnya.
4.
Azas Keseimbangan, program kerja
dirancang untuk membangun keseimbangan antara perencanaan dengan kemampuan,
antara kebutuhan dengan modal kerja dan antara tantangan/hambatan dengan
motivasi;
5.
Azas Keterjangkauan, program kerja
yang ditujukan untuk PMKS senantiasa diupayakan untuk dapat menjangkau
mereka-mereka yang benar-benar membutuhkan;
6.
Azas Ketepatan, setiap program kerja
diupayakan merupakan jawaban terhadap permasalahan yang aktual, untuk momentum
yang tepat, tempat yang tepat, dan kondisi yang tepat sehinga menjadi up to
date dan relevan menjawab kebutuhan;
7.
Azas Kemitraan, setiap program kerja
selalu berpotensi untuk dilaksanakan dalam kemitraan yang saling menguntungkan
baik lintas internal maupun dengan pihak eksternal;
8.
Azas Kebersamaan, setiap program
kerja merupakan milik bersama, sehingga harus menjadi tanggung jawab bersama
dan dilaksanakan secara bersama-sarna sesuai dengan mekanisme operasional yang
sudah diatur tersendiri.
V.
PENDEKATAN
1.
Struktural: Mekanisme organisasi berjenjang yang vertikal tidak selalu
harus bersifat instruktif. Pendekatan struktural dapat dimanfaatkan untuk
melakukan koordinasi efektif dan “tekanan” kelembagaan dalam hirarki tertentu
melalui mekanisme organisasi berjenjang yang menggunakan tanggung jawab
kolektif kelembagaan dengan menghilangkan garis komando tapi memperkuat garis
koordinatif;
2.
Fungsional: Pada tingkat internal, penyelenggaraan program kerja tidak
hanya mengandaIkan fungsi koordinatif tetapi juga memperkuat kewenangan
jabatan-jabatan fungsional untuk dapat merancang program mulai dan perencanaan,
pengusulan hingga pada tingkat koordinasi teknis pelaksanaan;
3.
Edukatif: Program kerja dibangun dengan kekuatan aspek pembelajaran
yang merangsang tumbuhnya kesadaran dan meningkatkan pemahaman pada tingkat
kognitif hingga sampai pada bagaimana menyelesaikan masalah dan berpikir
kritis;
4.
Komunikatif: Program kerja diselenggarakan dengan dukungan aspek
komunikasi yang sehat, elegan dan setara sehingga menumbuhkan kepercayaan diri
yang kuat dalam setiap personil pengurus dan anggota dengan tetap menjaga
penghargaan terhadap etika berorganisasi dan bertata krama dalam masyarakat;
5.
Preventif: Program kerja dirancang dengan orientasi untuk mencegah
secara dimana kemungkinan terjadinya permasalahan sosial baru, kemungkinan
terlibatnya seseorang dalam permasalahan sosial atau kemungkinan kambuhnya
suatu penyakit sosial atau seseorang kedalam suatu permasalahan sosial;
6.
Humanis: Setiap program kerja juga dirancang dan diselenggarakan
dengan menganut prinsip-prinsip kemanusiaan yang tinggi, penghormatan terhadap
Hak Azasi Manusia dan perlakuan yang sama terhadap setiap orang tanpa pandang
bulu. Seluruh WKT, diharapkan meningkatkan partisipasi aktifnya dan mampu
mengidentifikasikan sekaligus memerankan dirinya sebagal subyek/pelaku. PMKS,
diharapkan dapat melayani/terbantu dalam peningkatan taraf kesejahteraan sosial
melalui berbagai program aksi yang diselenggarakan oleh Karang Taruna;
7.
Kelembagaan: Seluruh Pengurus Karang Taruna di berbagai tingkatan,
diharapkan dapat membangun gerakan ke-Karang Taruna-an yang mengakar melalui
efektifitas penyelenggaraan organisasi dan pelaksanaan program kerja yang
bermanfaat;
8.
Leadership: Komponen kepemudaan, diharapkan semakin memiliki citra
positif bukan hanya sebagai pelopor gerakan reformasi dan upaya-upaya
pencerahan dalam bidang sosial tetapi juga menyangkut kesiapannya meneruskan
kepemimpinan yang lebih baik;
9.
Kemandirian: Masyarakat diberbagai tingkatan, diharapkan dapat terbangun
menuju kemandiriannya melalui program-program kerja Karang Taruna dalam bidang
pengembangan masyarakat yang lebih komprehensif, terpadu dan koordinatif;
VI.
STRATEGI KEBIJAKAN
1.
Membangun mekanisme keorganisasian
berjenjang yang lebih konstruktif bersifat vertikal dan tingkat Provinsi hingga
ketingkat desa/kelurahan dengan tetap memberikan kewenangan penuh kepada
tiap-tiap organisasi Karang Taruna di berbagai tingkatan itu dalam hal
penyelenggaraan organisasi dan program kerja;
2.
Memotivasi dan memfasilitasi
pembentukan dan pembenahan organisasi Karang Taruna yang belum berkembang
dengan baik sesuai dengan mekanisme berjenjang yang diatur dalam Pedoman dasar
dan pedoman rumah tangga Karang Taruna;
3.
Membangun jaringan kerja dan pola
komunikasi yang sistematis dalam rangka menciptakan kerjasama antar organisasi
Karang Taruna di berbagai tingkatan sekaligus menghilangkan hambatan wilayah
dan struktural yang mengganggu;
4.
Membuka akses sekaligus
mengembangkan kerjasama kemitraan dengan pihak lain dengan prinsip saling
menguntungkan untuk membangun dan memantapkan jaringan kerja eksternal yang
mampu memposisikan Karang Taruna sebagai pihak yang sangat diperhitungkan;
5.
Memprioritaskan peningkatan dan
pengembangan sumberdaya sebagai modal dasar penting dalam setiap
penyelenggaraan program kerja.
VII.
TAHAP SOSIALISASI
1.
Mengembangkan aktivitas Karang
Taruna dengan strategi pemasaran (sosial) yang dikelola secara profesional;
2.
Menggalang setiap upaya penyadaran
dan pembelajaran kepada masyarakat melalui kampanye program kerja yang lebih
intensif dan berkala;
3.
Mengembangkan program-program kerja
Karang Taruna dengan strategi komunikasi yang sehat dan efektif melalui media
informasi, cetak dan elektronik.
VIII.
TAHAP OPERASIONAL
1.
Membangun tradisi kepemimpinan yang
arif, jujur, terbuka, berwibawa, bermoral dan bertanggung jawab untuk
menggerakkan fungsi-fungsi organisasi secara lebih dinamis sehingga membawa
Karang Taruna pada tingkat persaingan yang tinggi;
2.
Meletakkan fungsi koordinatif
sebagai bagian dan prinsip kerjasama dalam tim yang solid dan kompak;
3.
Mengembangkan budaya komunikasi yang
sehat, terbuka, setara dan elegan di kalangan pengurus Karang Taruna di
berbagai tingkatan untuk mencapai tingkat keharmonisan dalam kerjasama tim
pengurus yang solid;
4.
Memantapkan sistem administrasi yang
standar untuk menciptakan tertib administrasi dan tertib organisasi sehingga
Karang Taruna tidak hanya melulu membicarakan persoalan internal
keorganisasian;
5.
Membangun pengawasan internal yang
lebih intensif dengan pengukuran-pengukuran yang disepakati dan dapat
dipertanggungjawabkan, sehingga menghindari terjadinya penyalahgunaan
kewenangan dan pelanggaran lainnya.
IX.
TAHAP STABILISASI
DAN PENGEMBANGAN
1.
Mengembangkan program-program kerja
dengan strategi perluasan ruang lingkup yang sesuai dengan kemampuan sehingga
memenuhi asas pemerataan sesuai dengan kebutuhan;
2.
Mengembangkan program-program kerja
dengan strategi penambahan jenis aktivitas untuk menciptakan konsep holistik
dalam penanganan permasalahan sosial tertentu;
3.
Mengembangkan program-program kerja
dengan strategi replikasi, yakni menularkan apa yang sudah berhasil ke daerah
lain yang membutuhkan sehingga juga bisa menjawab asas pemerataan sesuai dengan
kebutuhan;
4.
Memelihara kontinuitas dan hasil
program-program kerja untuk menjaga konsistensi Karang Taruna Kabupaten Kebumen
sebagai organisasi sosial kepemudaan utama di tanah air.
PROGRAM KERJA
KARANG TARUNA
KABUPATEN KEBUMEN MASA BHAKTI 2012-2017
I.
PROGRAM REVITALISASI SUMBER DAYA MANUSIA
Aplikasi dan rumusan program ini adalah sebagai berikut:
Aplikasi dan rumusan program ini adalah sebagai berikut:
1.
Bidang Pendidikan, dengan sasaran utama pada “DUKUNGAN
UTAMA PADA PENINGKATAN SUMBER DAYA MANUSIA MELALUI PENDIDIKAN”, maka
kegiatan-kegiatan yang direncanakan dalam bentuk:
a.
Penyelenggaraan Pendataan dan
Penggalangan Orangtua Asuh bagi remaja dan anak-anak kurang mampu dibidang
pendidikan;
b. Penyelenggaraan Sosialisasi dan Kampanye tentang pentingnya
Wajib Belajar 12 tahun terutama didaerah-daerah dengan tingkat Pendidikan
Masyarakat masih rendah;
c.
Mengembangkan Taman Bacaan/Perpustakaan Karang Taruna;
d. Penyelenggaraan pemberdayaan dan pengembangan pendidikan
perempuan melalui seminar, diskusi, kelompok studi perempuan, dan pengenalan
tokoh perempuan nasional dan internasional.
2.
Bidang Pelatihan, dengan sasaran
utama pada “SUMBER DAYA MANUSIA TARUNA YANG BERKUALITAS MENDUKUNG PENINGKATAN
KARANG TARUNA BERKUAL1TAS”, maka kegiatan-kegiatan yang direncanakan dalam
bentuk:
a.
Perumusan Petunjuk Pelaksanaan
Pelatihan Kepemimpinan Berjenjang disemua tingkatan dalam format Pola Dasar
Kaderisasi (PDK) Karang Taruna.
b. Perumusan Petunjuk Pelaksanaan Pelatihan Ketrampilan Sosial
dan Kewirausahaan Karang Taruna dalam format Pola Dasar Kaderisasi Karang
Taruna.
c.
Peyelenggaraan Kursus Kepemimpinan Karang Taruna Tingkat
Provinsi.
d.
Penyelenggaraan Pelatihan Kewirausahaan peningkatan
kemampuan Karang Taruna tingkat Provinsi.
3. Bidang Ketenagakerjaan, dengan sasaran
utama “DUKUNGAN PENCIPTAAN TENAGA KERJA KARANG TARUNA YANG KOMPETEN”, maka
kegiatan-kegiatan yang direncanakan dalam bentuk:
a.
Pembangunan Jaringan Informasi Tenaga Kerja/Bursa Tenaga
Kerja.
b. Penyusunan Database perusahaan-perusahaan
potensial.
4. Bidang Pembinaan Mental dan Kerohanian,
dengan sasaran utama “PENINGKATAN KUALITAS SUMBER DAYA TARUNA YANG MEMILIKI
KESOLEHAN SOSIAL”, maka kegiatan-kegiatan yang direncanakan dalam bentuk:
a.
Penyelenggaraan Pengajian bagi Pengurus Karang Taruna
Provinsi.
b. Penyelenggaraan Temu Wicara Kerukunan
Lintas Agama.
II.
PROGRAM
REVITALISASI ORGANISASI
Aplikasi dan rumusan program tersebut adalah:
Aplikasi dan rumusan program tersebut adalah:
1.
Bidang Keanggotaan, dengan sasaran
utama “MEMBANGUN POTENSI KEANGGOTAAN KARANG TARUNA YANG MENDUKUNG PENANGGULANGAN
PERMASALAHAN SOSIAL”, maka kegiatan-kegiatan yang direncanakan dalam bentuk:
a.
Pembentukan Unit Teknis Pengelolaan Keanggotaan yang
bersifat permanen;
b.
Melakukan pendataan keanggotaan Karang Taruna secara
lengkap hingga ketingkat desa/kelurahan;
c.
Menyelenggarakan pengadaan Kartu
Anggota.
1.
Bidang Kelembagaan dan Kepengurusan,
dengan sasaran utama ”KINERJA ORGANISASI YANG LEBIH PROFESIONAL DAN MENJADI
M1TRA UTAMA”, maka kegiatan-kegiatan yang direncanakan dalam bentuk:
a.
Membuat Buku Saku Karang Taruna
untuk sosialisasi dan konsolidasi;
b. Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan forum pengambilan
keputusan organisasi secara konsisten (sesuai mekanisme);
c.
Melakukan pendataan kepengurusan Karang Taruna hingga
tingkat desa/ kelurahan;
d. Pengusulan Pembangunan Sasana Krida Karang Taruna ditingkat
Kabupaten/ Kota
sebagai sekretariat dan pusat kegiatan pemuda/remaja.
2.
Pembentukan dan pengembangan Daerah
Binaan Karang Taruna bersama dengan BUMN, lembaga pendidikan, dan mitra kerja
strategis lainnya.
3.
Bidang Komunikasi dan Informasi,
dengan sasaran utama “MENINGKATKAN KUAL1TAS KINERJA ORGANISASI KARANG TARUNA
UNTUK MENDUKUNG PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN KESEJAHTERAAN SOSIAL MELALUI
PEMBERDAYAAN KOMUNIKASI DAN INFORMASI YANG TERPADU”, maka kegiatan-kegiatan
yang direncanakan dalam bentuk:
a.
Pembentukan Unit Teknis Pusat Data
dan Informasi Karang Taruna Kabupaten Kebumen;
b. Penyelenggaraan Sensus Karang Taruna tingkat Kabupaten
Kebumen untuk mendata: a). Keanggotaan
Karang Taruna baik Anggota Pasif maupun Anggota Aktif; b). Potensi dan Permasalahan
Sosial; c). Potensi dan Permasalahan Ekonomi.
c.
Membuka hotline service untuk
membangun komunikasi dan konsultasi dengan Warga Karang Taruna Kabupaten
Kebumen terhadap permasalahan-permasalahan Karang Taruna dan permasalahan
sosial umumnya;
d. Pembentukan Unit Teknis Media dan Penerbitan Karang Taruna Kabupaten.
III.
PROGRAM PELAYANAN KESEJAHTERAAN
SOSIAL TERPADU
Aplikasi dan rumusan program adalah dengan Kegiatan
Preventif (Pencegahan), dengan sasaran utama “MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN
PERAN AKTIF KARANG TARUNA DALAM PELAYANAN KESEJAHTERAAN SOSIAL”, maka
kegiatan-kegiatan yang direncanakan terdiri dari:
a.
Penyelenggaraan kegiatan Budaya dan
Kepariwisataaan;
b.
Penyelenggaraan kegiatan Olah raga
dan Kesenian;
c.
Penyelenggaraan kegiatan
pencegahan/kesiapsiagaan bencana (mitigasi) diwilayah-wilayah rawan bencana
alam dan bencana sosial.
IV.
PENUTUP
Kami menyadari bahwa walaupun Program Kerja Karang Taruna Kabupaten Kebumen ini diusahakan semaksimal mungkin agar merupakan salah satu karya “terbaik” yang dipersembahkan bagi Karang Taruna Kabupaten Kebumen, namun pasti ada celah-celah kelemahan sehingga perlu disempurnakan. Oleh karena itu, segala kritik dan saran dari berbagai pihak yang peduli terhadap pengembangan Karang Taruna, demi penyempurnaan Program Kerja, dengan penuh kerinduan dan tangan terbuka akan kami terima. Mudah-mudahan Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan rahmat, bimbingan, dan keridhaan-NYA atas setiap niat baik dan langkah kita semua, Amin. Dan semoga Karang Taruna Kabupaten Kebumen tetap jaya dengan panji-panjinya yang berkibar diseluruh Kabupaten Kebumen tercinta, maka terimalah salam kami:
Kami menyadari bahwa walaupun Program Kerja Karang Taruna Kabupaten Kebumen ini diusahakan semaksimal mungkin agar merupakan salah satu karya “terbaik” yang dipersembahkan bagi Karang Taruna Kabupaten Kebumen, namun pasti ada celah-celah kelemahan sehingga perlu disempurnakan. Oleh karena itu, segala kritik dan saran dari berbagai pihak yang peduli terhadap pengembangan Karang Taruna, demi penyempurnaan Program Kerja, dengan penuh kerinduan dan tangan terbuka akan kami terima. Mudah-mudahan Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan rahmat, bimbingan, dan keridhaan-NYA atas setiap niat baik dan langkah kita semua, Amin. Dan semoga Karang Taruna Kabupaten Kebumen tetap jaya dengan panji-panjinya yang berkibar diseluruh Kabupaten Kebumen tercinta, maka terimalah salam kami:
ADHITYA KARYA MAHATVA YODHA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar